Mengenal Apa itu Jurnal Scopus dan Ciri-Cirinya

Jurnal ilmiah adalah publikasi periodik yang berisi artikel-artikel hasil penelitian yang diterbitkan secara teratur, baik bulanan, seperempat tahunan, maupun tahunan. Artikel-artikel ini dikumpulkan dalam berbagai pusat data yang penting bagi para akademisi untuk mengawasi perkembangan penelitian dalam bidang mereka.

[x] Tutup
Iklan Sponsor

Salah satu pusat data terkenal adalah Scopus, yang merupakan mesin pencarian artikel ilmiah dan jurnal yang sangat diminati oleh dosen dan akademisi untuk menerbitkan hasil penelitian mereka. Scopus, bersama dengan database lain seperti Web of Science (WOS), Ebsco, dan ProQuest, memainkan peran penting dalam membantu peneliti menilai dan memilih tempat terbit yang tepat untuk artikel ilmiah mereka.

Mengenal Apa Itu Scopus

Jurnal akademik, khususnya yang terindeks Scopus, sering menjadi target bagi penulis dan dosen dalam menerbitkan hasil penelitian mereka. Scopus sendiri merupakan salah satu database sitasi yang dimiliki oleh Elsevier, penerbit terkemuka di dunia, dan telah diperkenalkan sejak tahun 2004. Database ini berfungsi sebagai pusat data untuk literatur ilmiah yang bersaing dengan Web of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters, yang juga merupakan salah satu pusat data terbesar di dunia.

Meskipun Web of Science lebih lama berada di pasaran, Scopus lebih diminati karena menyediakan lebih banyak jurnal (lebih dari 20% lebih banyak) dibandingkan dengan WOS. Selain Scopus, Sciencedirect juga merupakan database terkenal yang diterbitkan oleh Elsevier, fokus pada artikel dari jurnal-jurnal yang sama. Kedua database ini fokus pada empat bidang ilmiah utama: sains fisik dan teknik, ilmu hayati, ilmu kesehatan, dan ilmu sosial humaniora.

Meskipun keduanya memiliki cakupan yang luas, Scopus tetap unggul dalam jumlah jurnal yang tersedia. Database ini tidak hanya menyajikan karya ilmiah, tetapi juga mencakup data paten dari penelitian di seluruh dunia, memperkaya informasi yang tersedia bagi para peneliti dan akademisi. Scopus dan Sciencedirect keduanya merupakan sumber daya penting dalam menemukan dan mengevaluasi literatur ilmiah terkini untuk berbagai disiplin ilmu.

Scopus tidak hanya menyediakan layanan untuk menilai tingkat dampak suatu jurnal melalui Simago Journal Rank (SJR), tetapi juga mengukur seberapa besar pengaruh saintifik rata-rata artikel dalam jurnal tersebut. SJR berfungsi serupa dengan perhitungan Impact Factor (IF) dari Thomson Reuters, yang merupakan rata-rata jumlah sitasi artikel dalam jurnal dalam periode dua tahun. Karena keuntungan dan popularitasnya, banyak penulis yang bersaing untuk memastikan jurnal mereka terindeks Scopus.

Cara Mengetahui Jurnal Terindeks Scopus

kamu mungkin sudah familiar dengan Scopus, jadi mari kita fokus pada cara mengecek apakah sebuah jurnal terindeks di dalamnya. Ada dua cara sederhana untuk melakukan ini, yaitu sebagai berikut: 

1. Scimago JR

Scimago Journal Rank (SJR) adalah situs peringkat jurnal yang menggunakan data dari Scopus, yang sebagian besar jurnalnya terindeks oleh Scopus. Namun, karena SJR menggunakan data yang lebih lama dari Scopus, ada kemungkinan bahwa jurnal yang tercantum di SJR masih terindeks oleh Scopus, meskipun tidak semua jurnal di SJR terindeks di Scopus saat ini.

SJR sering digunakan untuk melihat peringkat sebuah jurnal, yang dibagi menjadi empat kuartil: Q1, Q2, Q3, dan Q4. Akademisi sering bangga jika jurnal mereka mencapai kuartil tertentu.

Untuk mengecek apakah sebuah jurnal terindeks di Scopus melalui SJR:

  • Cari judul jurnal internasional yang ingin dicek terlebih dahulu.
  • Kunjungi halaman utama Scimago JR di https://www.scimagojr.com/.
  • Ketik judul jurnal tersebut di kolom pencarian dan tekan enter.
  • Perhatikan hasil pencarian apakah jurnal tersebut terdaftar dan kuartilnya.

Jika tidak yakin dengan judul jurnal, kamu bisa menggunakan fitur Journal Rankings di SJR untuk menemukan jurnal berdasarkan bidang atau kategori tertentu. Meskipun bermanfaat, SJR memiliki kelemahan karena tidak selalu mengupdate data dari Scopus secara real-time. Jurnal baru terindeks di Scopus mungkin tidak terlihat di SJR sampai sekitar 3 tahun kemudian. Disarankan untuk memeriksa langsung di situs Scopus untuk informasi yang lebih akurat.

2. Situs Scopus

  • Untuk mengecek apakah jurnal terdaftar di Scopus, buka laman resmi Scopus di https://www.scopus.com/home.uri.
  • Klik “Sources” di bagian kanan atas halaman.
  • Masukkan nama jurnal yang ingin kamu cek di kolom “Enter title” dan tekan enter atau klik “Find sources”.
  • Jika jurnal tersebut ditemukan, klik untuk melihat informasi tentang cakupan tahunnya dan pastikan “Scopus content coverage” mencakup tahun 2020 untuk memastikan jurnal masih terindeks oleh Scopus.
  • Perlu diingat bahwa data SJR mungkin tidak selalu update sehingga tidak semua jurnal yang terdaftar di SJR juga terdaftar di Scopus.
  • Scopus kadang memerlukan waktu hingga satu bulan untuk mengindeks jurnal-jurnal yang tidak diterbitkan oleh Elsevier, Wiley, atau Springer, yang merupakan penerbit besar yang sudah terpercaya.
  • Jika kamu mahasiswa, sebaiknya berkonsultasi dengan pembimbing atau promotor terkait pilihan jurnal untuk publikasi artikel ilmiah kamu, karena keputusan ini dapat memengaruhi arah studi kamu secara signifikan.

Baik, demikian penjelasan dari kami. Semoga bermanfaat untuk Sobat Preski ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *