Negara Mana Saja yang Dilalui Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania?
Gerak lempeng tektonik mempengaruhi wilayah Asia Tenggara, yang dilintasi oleh dua sirkum, yaitu jalur atau rangkaian gunung api. Circum Pasifik dan Mediterania melintasi beberapa negara di Asia Tenggara. Pergerakan antar lempeng tektonik Bumi membuat magma bisa menerobos ke luar permukaan Bumi, membentuk sirkum pegunungan.
Dua jalur pegunungan besar melintasi Asia Tenggara. Yang pertama adalah Pegunungan Mediterania, yang meliputi wilayah Asia-Eropa, dan yang kedua adalah Pegunungan Pasifik, yang meliputi wilayah Asia-Pasifik. Keduanya terdiri dari kumpulan gunung yang disebut ring of fire. Gunung api di bumi tidak bisa muncul sembarangan, hanya bisa muncul di zona yang disebut zona subduksi lempeng. Sirkum Mediterania dan sirkum Pasifik juga memiliki perbedaan tersendiri.
Sirkum Pasifik
Pegunungan Sirkum Pasifik, atau yang lebih dikenal sebagai Ring of Fire (Cincin Api), dinamakan demikian karena membentuk jajaran gunung berapi yang melingkar, menyerupai lingkaran. Menurut National Geographic, Sirkum Pasifik adalah rangkaian gunung berapi sepanjang 25.000 mil (40.000 km), membentang dari ujung Amerika Selatan, Amerika Utara, Jepang, Filipina, Indonesia, Selandia Baru, hingga Antartika.
Proses pembentukan Pegunungan Sirkum Pasifik terjadi melalui subduksi antara dua lempeng tektonik, yaitu lempeng benua (continental crust) dan lempeng samudera (oceanic crust). Saat terjadi tabrakan antara kedua lempeng tersebut, lempeng samudera cenderung menyusup ke bawah lempeng benua, menghasilkan pelipatan yang membentuk gunung berapi. Menurut U.S. Geological Survey Publication, lempeng samudera yang tenggelam menjadi sumber tegangan saat interaksi dengan lempeng benua, yang seringkali berujung pada gempa bumi. Akibatnya, Sirkum Pasifik menyumbang sekitar 90 persen dari gempa bumi di dunia dengan kekuatan sedang hingga tinggi.
Sirkum Pasifik merupakan jalur pegunungan yang membentang dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, melewati Pegunungan Rocky di Amerika Utara, hingga mencapai Jepang. Jalur ini kemudian melanjutkan lintasannya ke wilayah Asia Tenggara, melibatkan negara-negara seperti Filipina dan Indonesia, yang dilintasi mulai dari Sulawesi hingga Papua.
Terkait dengan Sirkum Mediterania, terdapat perbedaan signifikan antara busur dalam dan busur luar Sirkum Pasifik. Busur dalamnya bersifat non-vulkanik, sedangkan busur luar bersifat vulkanik. Seiring jalannya dua jalur pegunungan ini, terdapat sejumlah gunung berapi yang siap meletus, menandai intensitas gejala vulkanik di wilayah tersebut.
Beberapa gunung yang melintasi Sirkum Pasifik meliputi Gunung Andes, Gunung Ojos del Salado, Gunung St. Helens, Gunung Fuji, Gunung Lokon, Gunung Pinatubo, Gunung Aconcagua, Gunung Denali, dan Gunung Ruapehu.
Negara-negara yang dilalui oleh Sirkum Pasifik mencakup Selandia Baru, Indonesia, Filipina, Jepang, Taiwan, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Chili, Peru, Ekuador, Kosta Rika, Guatemala, dan Nikaragua. Dalam konteks Asia Tenggara, terdapat dua negara yang terkena jalur ini, yaitu Indonesia dan Filipina.
Sirkum Mediterania
Pegunungan Sirkum Mediterania, sering disebut sebagai Alpine-Himalayan Belt, merupakan rangkaian pegunungan yang menghubungkan Pegunungan Himalaya dan Alpen. Dengan panjang sekitar 1.500 mil, pegunungan ini membentang dari Eropa, Timur Tengah, Asia, hingga Afrika Utara. Proses terbentuknya Pegunungan Sirkum Mediterania terjadi dalam konteks zona orogenik, di mana lempeng tektonik saling mendorong dan mengangkat kerak bumi ke atas.
Pegunungan Sirkum Mediterania, atau Alpine-Himalayan Belt, terbentuk melalui pergerakan lempeng bumi yang telah terjadi selama ratusan juta tahun. Pada periode 250 juta tahun lalu, Bumi terdiri dari superbenua yang disebut Pangea. Pangea kemudian terpecah menjadi benua-benua yang lebih kecil karena pergerakan lempeng tektonik. Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan berpisah dari Amerika Utara, membentuk topografi bumi yang kita kenal sekarang. Sekitar 100 juta tahun lalu, Afrika dan India menabrak Eropa dan Asia, membentuk Pegunungan Sirkum Mediterania.
Tabrakan lempeng tektonik terjadi antara lempeng benua Eurasia dan lempeng benua Indo-Australia (India), menyebabkan kolisi. Hal ini menghasilkan pegunungan kontinental tertinggi di dunia yang tidak bersifat vulkanik. Meskipun Pegunungan Sirkum Mediterania tidak memiliki sifat vulkanis, daerah ini sangat rentan terhadap gempa tektonik, menyumbang sekitar 15% gempa tektonik global.
Sirkum Mediterania adalah jalur pegunungan yang membentang dari Pegunungan Alpen di Benua Eropa menuju Gunung Etna di Italia. Jalur ini kemudian melanjutkan perjalanannya masuk ke Benua Asia, mencapai puncaknya di Pegunungan Himalaya, dan menyeberang hingga mencapai Indonesia melalui Pulau Sumatera.
Sirkum Pegunungan Mediterania dibagi menjadi dua jalur utama, yaitu busur dalam dan busur luar. Jalur busur dalam cenderung vulkanik aktif, membentang dari Kepulauan Andaman di bagian barat Sumatera, lalu melalui pulau-pulau seperti Jawa, Bali, Sumbawa, Lombok, Alor, Flores, hingga mencapai Laut Banda.
Di sisi lain, jalur luar merupakan jalur pegunungan Mediterania yang bersifat non-aktif. Di Indonesia, jalur ini membentang dari pulau-pulau seperti Nias, Timor, Pulau Buru, dan pulau kecil di sekitarnya. Beberapa gunung yang terletak dalam jalur Sirkum Mediterania antara lain Gunung Everest, Gunung Elbrus, Gunung Etna, Gunung Sinabung, Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Gunung Bromo, Gunung Kelud, Gunung Rinjani, Gunung Kelimutu, dan Gunung Tambora.
Sirkum Mediterania melintasi beberapa negara, termasuk Spanyol, Portugal, Prancis, Italia, Swiss, Austria, Aljazair, Yunani, Turki, Makedonia, bagian selatan Rusia, Iran, India, Pakistan, Tibet, Myanmar, Indonesia, dan Thailand. Tiga negara di Asia Tenggara yang dilalui oleh jalur ini adalah Myanmar, Indonesia, dan Thailand.
Nah, sudah tahu kan negara mana saja yang dilalui sirkum pasifik dan sirkum mediterania?