7 Rahasia Sistem Pendidikan di Tiongkok Sangat Maju Pesat
“Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China”, rasanya pepatah kuno ini hampir semua orang pernah mendengarnya. Pertanyaannya, mengapa kita harus pergi ke China? Kenapa bukan Amerika atau Inggris? Apakah ada hal istimewa yang ada di Negeri Tirai Bambu tersebut?
Seperti yang kita tahu, China merupakan negara dengan peringkat nomor satu di dunia sebagai negara yang memiliki populasi paling banyak. Dengan menyandang sebagai negara penduduk terbanyak di dunia, menjadikan China sebagai salah satu negara yang ikut menyumbang banyak tingkat Pendidikan dunia, lho.
Sistem Pendidikan di China
Hidup di negara dengan penduduk terbanyak sedunia tidak pernah mudah. Dengan penduduk lebih dari 1,5 miliar jiwa, hidup di Tiongkok tak akan memberimu jaminan apapun selain mati-matian berjuang dan bersaing untuk menuju puncak. Bahkan, sekolah pun jadi ajang saling sikut akibat dampak iklim kompetitif dunia pendidikan China.
Meskipun begitu, Republik Rakyat China disebut sebagai negara dengan kualitas pendidikan terbaik sedunia. Setidaknya menurut standar tes PISA dari lembaga OECD pada 2012, yang mengukur kemampuan baca tulis, berhitung, dan sains para pelajar SD hingga SMA. Bahkan, kualitas akademik pelajar di Shanghai mampu mengalahkan Amerika Serikat maupun Inggris secara keseluruhan.
Lantas, sebenarnya apa rahasia sistem pendidikan di Tiongkok yang membuatnya maju pesat ya? Berikut adalah 7 rahasia sistem pendidikan di Tiongkok sangat maju pesat. Yuk simak bersama!
1. Anak-anak Tiongkok Belajar Lebih dari 10 Jam/hari
Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari idntimes.com mengenai waktu dan jam sekolah yang ada di China adalah sebagian besar jam pelajaran dimulai pagi hari yaitu pukul 08.00 dan berakhir pukul 16.00. Kemudian anak-anak akan pulang dan mengerjakan PR hingga pukul 22.00.
Di kota besar, anak-anak akan dibekali dengan les tutor, kelas musik, seni dan olahraga pada akhir pekan. Kompetisi di kota besar begitu tinggi sehingga banyak orangtua yang memberi banyak pelajaran tambahan untuk anak-anak mereka mulai usia yang sangat muda.
Sistem pendidikan seperti ini tidak hanya diterapkan di jenjang SMA lho, bahkan sejak usia 6 tahun ke atas atau sejak dimulainya usia sekolah mereka menerapkan aturan ini.
2. Bahasa Asing adalah Subjek Penting di Sekolah China
Bahasa asing menjadi subjek yang sangat penting di sana. Biasanya dalam sehari, murid harus mengikuti 2-3 kelas bahasa asing. Sehingga di tahun ke-5, kebanyakan murid sudah fasih berbahasa asing. Padahal bahasa dasar di sana bahasa Mandarin, dan sangat jauh berbeda dari huruf alphabet.
Sistem pendidikan bahasa asing ala Tiongkok menerapkan metode kata per kata atau verbatim. Di mana anak-anak akan duduk dan belajar banyak materi pelajaran. Para guru akan berkali-kali mengulang kata tanpa peduli apakah murid mereka benar-benar mengerti apa yang dikatakan.
3. Penerapan Hukuman Fisik di Sekolah China
Dikutip dari cenrin.com, bagi sebagian sekolah di China masih memberlakukan hukuman fisik bagi siswa nya yang bersalah. Hukuman ini bertujuan agar para siswa di sekolah China menjadi lebih disiplin, terutama tidak menjadi murid pembangkang.
Meskipun demikian, rupanya hukuman fisik ini menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat China. Sehingga, Pemerintah China mengeluarkan aturan baru yang mengatur dengan metode pendisiplinan siswa di sekolah. Aturan baru ini dengan keras melarang hukuman fisik dan kekerasan verbal di sekolah dasar dan menengah, resmi berlaku dan diterapkan sejak Senin (01/03/2021).
Metode pendisiplinan lain yang juga dilarang termasuk kekerasan verbal yang bisa membahayakan kesehatan mental siswa, memaksa siswa berdiri diam atau bertahan dalam posisi yang tidak nyaman untuk waktu yang sangat lama, serta bentuk hukuman terselubung seperti isolasi yang disengaja.
4. Gizi dan Ilmu yang diberikan Harus Seimbang
Hampir sama seperti di Indonesia, Sekolah China pun menerapkan waktu istirahatnya hanya 1 jam saja. Di mana, biasanya waktu ini di manfaatin para murid buat makan siang di kantin. Untuk menu yang disediakan, umumnya berupa hidangan tradisional, seperti daging, sayur, nasi, sup, kadang juga ada buah dan yogourt.
Bagi masyarakat Negeri Tirai Bambu, gizi adalah nomor satu. Jadi, jika sistem pembelajarannya berat, pemberian gizinya juga harus seimbang. Bahkan, ada sebagian sekolah di China yang menerapkan jam tidur siang di kelas, lho. Well, pada usia anak-anak ini, memang seringkali dibutuhkan jam istirahat yang cukup, karena masih mengalami masa pertumbuhan secara fisik dan psikologis.
5. Wajib Melakukan Olahraga Pemanasan Setiap Hari
Diketahui, sekolah-sekolah di Tiongkok melakukan olahraga pemanasan setiap hari tanpa terkecuali. Pada umumnya, sekolah di China mengawali pembelajaran dengan pemanasan di pagi hari yang dilakukan di halaman dan atap sekolah mereka sambil mendengarkan instruksi guru olahraga.
Selain latihan pagi, ada juga senam sore sekitar pukul 2 siang. Bedanya adalah senam yang kedua dilakukan di dalam kelas sambil diiringi musik. Tujuannya dari kegiatan ini yaitu untuk ngere-charge semangat murid-murid, sehingga nantinya mereka bakal lebih fresh menerima pelajaran.
6. Siswa Sangat Hormat Kepada Guru
Peran seorang pendidik atau guru sangat penting dalam perkembangan hidup seseorang. Maka dari itu, Para guru di sekolah China sangat diperlakukan dengan penuh hormat dan apresiasi. Mereka selalu dipanggil dengan nama terakhir mereka seperti “Guru Zhan” atau “Guru Xian” atau hanya “Guru”. Para murid juga harus memberi hormat dengan membungkuk ketika bertemu dengan guru.
Ada beberapa contoh etika yang harus dilakukan oleh murid di zaman Tiongkok kuno. Ketika siswa pergi bersama guru, maka siswa harus mengikutinya dari belakang. Jika murid berpapasan dengan guru di jalan, maka murid harus berdiri tegak di depan guru dan menyatukan tangan untuk menghormatinya.
7. Ujian Sekolah di China Sangat Ketat
Selain memiliki jam sekolah yang panjang dan lama, Sekolah di China juga memiliki ujian kelulusan yang bisa dibilang sangat sulit untuk dilewati. Tujuan dari ujian gaokao ini antara lain adalah untuk mempersiapkan para siswa yang berada di jenjang SMA untuk selanjutnya masuk ke perguruan tinggi.
Karena China memiliki populasi yang banyak, sehingga hal ini lah yang membuat persaingan untuk masuk ke perguruan tinggi sangat ketat, sebab perguruan tinggi di China membatasi jumlah pelamar. Salah satu ujian yang paling menyeramkan di sana adalah Ujian gaokao.
Gaokao adalah sebutan ujian masuk perguruan tinggi di negara Tiongkok. Seperti ujian pada umumnya, Gaokao juga ditakuti oleh para pelajar di negeri tirai bambu tersebut. Ujian gaokao diadakan selama 9 jam yang ditempuh dalam kurun waktu 3 hari di mana hanya 40% siswa saja yang dapat lulus.
Bukan hanya itu saja, karena polisi pengawas, kamera CCTV yang dapat memantau seluruh wilayah ujian, dan pendeteksi logam (apabila terdapat kecurangan lewat alat elektronik) juga turut bertanggung jawab pada ujian ini. Bahkan, tahun 2016, terdapat kasus pelajar curang dalam ujian Gaokao. Dendanya gak main-main. Pelajar tersebut terpaksa masuk bui hingga tujuh tahun lamanya. Seram sekali, bukan?
Jadi, kesimpulan pada uraian di atas yaitu China menerapkan tiga hal dasar yang selalu diajarkan di sekolah, yaitu rasa hormat, disiplin, dan kerja keras. Mereka dididik sejak dini untuk menjadi Best of The Best. Mungkin itulah sebabnya China berhasil menjadi pemimpin dalam bidang pengetahuan di dunia. Dan mungkin inilah jawaban mengapa muncul pepatah “tuntutlah ilmu hingga ke negeri China”.