Darimanakah Olahraga Sepak Takraw Berasal? Yuk, Cari Tahu Bersama!
Permainan sepak takraw saat ini masih belum mendapat sambutan besar dari masyarakat luas, terutama karena dianggap sulit dan beberapa orang masih menganggapnya sebagai olahraga yang kasar. Pandangan ini bisa jadi muncul karena kurangnya pemahaman mengenai dinamika dan aturan permainan sepak takraw.
Selain tingkat kesulitannya, sejarah sepak takraw juga belum begitu dikenal oleh banyak orang, berbeda dengan popularitas sepak bola atau voli. Namun, penting bagi kita untuk lebih memahami asal-usulnya. Oleh karena itu, Info Sport kali ini akan memberikan gambaran singkat mengenai sejarah permainan sepak takraw dan dari negara mana asalnya.
Meskipun belum sepenuhnya populer, sepak takraw memiliki daya tarik tersendiri. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai peraturan dan nilai-nilai positif yang dapat diambil dari olahraga ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai dan menyukai sepak takraw sebagai bagian dari kekayaan budaya dan olahraga yang patut diapresiasi.
Sejarah Adanya Sepak Takraw
Sepak takraw bermula dari zaman Kesultanan Melayu, sekitar tahun 634-713 Masehi, dan pada abad ke-15, olahraga ini pertama kali dimainkan. Di zaman itu, sepak takraw disebut sebagai sepak raga.
Dalam Bahasa Melayu, kita sering mendengar istilah sepak raga. Nama sepak takraw diambil dari Bahasa Melayu dan Bahasa Thailand. Kata ‘sepak' berarti menendang dalam Bahasa Melayu, sementara ‘takraw' dari Bahasa Thailand berarti bola yang dianyam. Nama ini dipilih setelah Malaysia dan Thailand sepakat mengenai istilahnya. Sejak itu, sepak takraw telah merambah ke seluruh dunia.
Pada tahun 1970-an, sepak takraw mulai dikenal di Nusantara karena dibawa oleh Malaysia dan Singapura. Di sana, khususnya di Sumatra dan Sulawesi, sepak takraw menjadi sangat populer.
Di Indonesia, organisasi pengelola sepak takraw, PERSERASI, lahir pada tahun 1971. Pada tahun 1980, Indonesia menggelar kejuaraan nasional sepak takraw untuk pertama kalinya. Sejak itu, olahraga ini terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam dunia olahraga Indonesia.
Cara Bermain Sepak Takraw dan Pelanggarannya
Cara bermain sepak takraw melibatkan serangkaian aturan dan langkah-langkah yang harus diikuti oleh kedua regu. Sebelum dimulai, kapten atau perwakilan dari masing-masing regu akan melempar koin untuk menentukan sisi lapangan atau siapa yang akan melakukan servis lebih dulu.
Permainan dimulai dengan feeder yang melemparkan bola ke tekong untuk melakukan servis, yang kemudian menendang bola ke lapangan lawan. Selama bola masih berada di udara atau hingga melewati net, feeder dan striker harus tetap berada di wilayah atau bagian mereka masing-masing.
Lawan harus dapat mengembalikan bola melintasi net dalam tidak lebih dari tiga kali sentuhan. Sentuhan ini dapat dilakukan dengan berbagai bagian tubuh, kecuali lengan dari bahu hingga ujung jari.
Regu dapat mencetak poin dengan memasukkan bola ke lapangan lawan atau memanfaatkan kesalahan tim lawan. Beberapa pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh tim lawan meliputi:
- Menendang bola keluar batas lapangan.
- Bola gagal melewati net ke lapangan lawan.
- Pemain menyentuh net saat menendang bola.
- Melakukan lebih dari tiga kali sentuhan sebelum mengembalikan bola melintasi net.
- Menyentuh bola dengan lengan atau tangan.
- Menyentuh bola yang masih berada di lapangan lawan.
- Tekong melakukan servis dengan melompat atau tanpa berada di tanah.
- Tekong gagal melakukan kontak saat melakukan servis.
- Bola menyentuh jaring.
- Bola menyentuh langit-langit, tanah, atau bagian lapangan lainnya.
Dengan memahami aturan dan pelanggaran ini, pemain sepak takraw dapat menjalani permainan dengan fair dan mendapatkan pengalaman yang lebih menyenangkan.
Perhitungan Skor Pertandingan Permainan
Perhitungan skor dalam pertandingan sepak takraw memiliki aturan yang cukup jelas. Poin dapat diperoleh dengan beberapa cara, yaitu ketika pemain berhasil memasukkan bola ke lapangan lawan dan lawan tidak mampu mengembalikan bola, atau ketika lawan melakukan kesalahan. Setiap kondisi tersebut akan memberikan satu poin untuk regu yang bersangkutan.
Umumnya, regu yang pertama kali mencetak 21 poin akan memenangkan set tersebut. Namun, jika terjadi skor seri 20-20, wasit akan memutuskan untuk melakukan perpanjangan set. Dalam perpanjangan set, satu regu harus unggul dua poin atau mencapai maksimal 25 poin untuk memenangkan set tersebut.
Pertandingan sepak takraw terdiri dari dua set dengan jeda istirahat selama dua menit di antara keduanya. Regu yang berhasil memenangkan kedua set akan menjadi pemenang pertandingan. Namun, jika masing-masing regu memenangkan satu set, maka pertandingan akan melibatkan set ketiga atau yang dikenal sebagai tie-break.
Pada tie-break atau set ketiga, permainan akan berlangsung hingga satu regu mencapai 15 poin. Jika terjadi skor seri 14-14, pertandingan akan dilanjutkan hingga salah satu regu memiliki keunggulan dua poin atau mencapai maksimal 17 poin. Dengan aturan yang terstruktur ini, pertandingan sepak takraw menjadi lebih menarik dan memberikan peluang untuk perpanjangan jika dibutuhkan untuk menentukan pemenang.
Semoga penjelasan mengenai sejarah, cara bermain, pelanggaran, dan perhitungan skor pertandingan sepak takraw dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan menambah wawasan serta memperkaya pengetahuan kalian tentang dunia sepak takraw.