Inilah Cara-Cara Mengatasi Stigma terhadap Gangguan Mental
Meskipun sulit dan sering diabaikan, masalah kesehatan mental adalah hal yang sering terjadi dan semakin banyak dialami orang. Bahkan di Amerika Serikat, yang dianggap sebagai negara maju dan terbuka terhadap isu ini, The Centers for Disease Control (CDC) melaporkan bahwa setengah dari penduduk Amerika pernah mengalami masalah kesehatan mental dalam hidup mereka.
Menurut Kiaundra Jackson, seorang penulis buku yang berjudul “Staying Sane in an Insane World” dan “The Art of Relationships”, kadang-kadang masyarakat mendorong orang untuk menyembunyikan kondisi kesehatan mental mereka. Sebagai contoh, mungkin kamu pernah merasa sangat stres dan tidak baik, tetapi kamu harus berpura-pura baik-baik saja ketika ditanya oleh orang lain. Apa yang saya katakan benar, kan?
Sayangnya, stigma terhadap kesehatan mental sudah banyak tersebar dan dianggap benar oleh masyarakat. Untuk menghindari penyebaran pemahaman yang keliru ini dan untuk melindungi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Meluruskan Stigma di Publik
Meluruskan stigma di kalangan publik adalah suatu langkah penting untuk mengatasi masalah internalisasi stigma terkait kesehatan mental. Menurut Psychology Today, banyak individu yang menginternalisasi budaya stigma tersebut, yang dapat berdampak negatif pada persepsi diri mereka. Sementara itu, mereka yang tidak mengalami gangguan kesehatan mental sering kali membentuk prasangka negatif terhadap orang-orang yang mengalami kondisi tersebut.
Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk berani membahas stigma dan membongkar keyakinan yang keliru. Memperkenalkan percakapan terbuka tentang kesehatan mental dapat membantu menyadarkan masyarakat akan ketidakbenaran persepsi dan mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam.
Berbicara secara terbuka tentang kesehatan mental, menggali informasi yang benar, dan membagikan pengalaman pribadi atau cerita kesuksesan adalah cara-cara yang dapat membantu menyentuh hati dan pikiran orang-orang. Ini membantu memecah stereotip yang mungkin muncul di masyarakat dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.
Meluruskan stigma juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk media, lembaga pendidikan, dan komunitas. Kampanye penyuluhan, seminar, dan proyek-proyek edukatif lainnya dapat menjadi langkah-langkah konkret dalam mengubah persepsi masyarakat terhadap kesehatan mental.
Dengan bersama-sama menghadapi dan membongkar stigma, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar, inklusif, dan mendukung bagi mereka yang menghadapi tantangan kesehatan mental.
2. Menunjukkan Sisi Rapuhmu Pada Situasi yang Tepat dan Dirasa Aman
Jangan ragu untuk berbagi pengalaman kesehatan mentalmu dengan orang lain, tetapi lakukan dengan hati-hati dan tanpa merasa terburu-buru atau tertekan. Penting untuk membaca situasi dan memastikan bahwa lingkungan di mana kamu berbagi adalah tempat yang aman dan dapat dipercaya. Selain menceritakan sisi negatifnya, bagikan juga strategi atau cara yang kamu lakukan untuk mengatasi situasi tersebut. Hal ini dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada orang lain yang mungkin mengalami hal serupa, tanpa mereka merasa sendirian atau diabaikan.
3. Tidak Memaksa Untuk Bercerita
Tidak memaksa untuk bercerita adalah suatu aspek penting dalam memberikan dukungan terhadap orang yang mungkin mengalami gangguan kesehatan mental. Meskipun mencari bantuan dari profesional dapat memberikan manfaat yang signifikan, kita perlu mengakui bahwa setiap individu memiliki preferensi dan kenyamanan masing-masing.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi tantangan kesehatan mental. Oleh karena itu, mendukung orang yang kita sayangi tidak berarti kita harus memaksa mereka untuk membuka diri atau berbagi pengalaman mereka jika mereka tidak merasa siap atau nyaman melakukannya.
Sebagai pendukung, kita dapat menawarkan pendengaran tanpa tekanan, memberikan kehadiran, dan menunjukkan bahwa kita siap mendukung mereka dalam segala keadaan. Memberikan ruang dan waktu bagi mereka untuk berbicara jika mereka merasa nyaman, dan tidak memaksakan proses yang bisa menjadi terlalu sulit bagi mereka.
Pentingnya memahami bahwa setiap perjalanan kesehatan mental adalah unik, dan memberikan dukungan tanpa paksaan adalah langkah positif untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
4. Pergi ke Psikolog atau Psikiater
Mendorong orang untuk mencari perawatan kesehatan mental, terutama di Indonesia, merupakan langkah penting dalam mengatasi stigma yang masih melekat. Di banyak masyarakat, pergi ke psikolog atau psikiater masih dianggap sebagai hal yang tabu. Padahal, perlu diingat bahwa gangguan kesehatan mental memiliki berbagai jenis, dan tidak semua orang yang mencari bantuan profesional kehilangan kewarasan.
Pentingnya memberikan dukungan kepada orang-orang terdekat untuk berkonsultasi ke psikiater atau psikolog tidak bisa diabaikan. Mungkin kamu bisa membantu merubah persepsi negatif terkait perawatan kesehatan mental dengan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya upaya ini. Berbicara terbuka tentang pengalaman pribadi atau menyampaikan informasi positif mengenai manfaat perawatan kesehatan mental dapat menjadi langkah awal untuk mengatasi stigma.
Jangan ragu untuk menyediakan dukungan bagi orang-orang terdekatmu yang mungkin membutuhkan bantuan profesional, termasuk dirimu sendiri jika kamu merasakannya. Ingatlah bahwa mencari perawatan kesehatan mental adalah tindakan penuh keberanian dan kesadaran diri untuk meningkatkan kualitas hidup.
5. Memahami Fakta dan Mitos
Memahami fakta dan mitos seputar kesehatan mental merupakan elemen kunci dalam perjuangan melawan stigma, seperti yang disampaikan dalam “Shatter the Stigma Mend the Mind”. Penting bagi kita untuk mengedukasi diri sendiri, sehingga kita dapat membedakan antara informasi yang benar dan persepsi yang mungkin keliru.
Langkah pertama untuk membantu orang lain dan diri sendiri adalah memiliki pemahaman yang akurat tentang gangguan kesehatan mental. Banyak stigma muncul dari ketidakpahaman dan stereotip yang tidak berdasar. Dengan memiliki pengetahuan yang tepat, kita dapat menghilangkan mitos yang dapat merugikan dan menciptakan pemahaman yang lebih mendalam.
Selain itu, memahami fakta dan mitos kesehatan mental memungkinkan kita untuk memberikan dukungan yang lebih baik. Kita dapat menawarkan informasi yang benar kepada orang lain, membantu mereka memahami kondisi kesehatan mental dengan lebih baik, dan memberikan dukungan yang lebih terarah. Ini juga membantu dalam menciptakan dialog terbuka dan mengurangi ketidaknyamanan yang mungkin muncul dari ketidakpahaman.
Jadi, upayakan untuk terus menggali informasi yang akurat tentang kesehatan mental dan berkontribusi dalam memecahkan mitos yang mungkin masih melekat dalam masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.
Nah, mengatasi stigma terhadap gangguan mental memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan edukasi, pembicaraan terbuka, dukungan sosial, dan perubahan persepsi masyarakat secara keseluruhan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih inklusif, memahami, dan mendukung bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.