Jangan Salah Lagi! Ini Perbedaan Kura-kura Air dan Kura-kura Darat
Kura-kura, makhluk reptil dengan cangkang yang melindungi tubuhnya, seringkali dianggap sebagai hewan yang sama, padahal ada perbedaan mendasar antara kura-kura air dan kura-kura darat. Jangan salah lagi! Mari kita pahami perbedaan keduanya agar kita bisa lebih mengenal dan merawat mereka dengan tepat.
1. Habitat
Habitat merupakan faktor penting yang membedakan kura-kura darat dan kura-kura air. Sesuai dengan namanya, kura-kura darat cenderung berada di darat atau di sekitar pinggir rawa-rawa yang basah. Mereka sering ditemukan berjemur di bawah sinar matahari atau berlindung di antara vegetasi daratan. Meskipun hidup di darat, kura-kura darat akan beralih ke air jika membutuhkan air untuk minum atau untuk membasahi tubuhnya.
Sementara itu, habitat kura-kura air lebih terkait dengan air. Kura-kura air lebih sering ditemui di dalam air, seperti danau, sungai, atau kolam. Mereka biasanya mencari makanan di dalam air dan memiliki kemampuan berenang yang baik. Pada musim tertentu, kura-kura air, terutama betina, akan meninggalkan habitat airnya dan menuju daratan untuk melakukan proses bertelur. Setelah selesai, kura-kura air kembali ke habitat airnya, seperti sungai atau laut.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai habitat kura-kura darat dan kura-kura air, kita dapat memberikan perawatan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan alami mereka.
2. Bentuk Tempurung
Salah satu cara untuk membedakan kura-kura darat dan kura-kura air adalah dengan melihat bentuk tempurung mereka. Bentuk tempurung kura-kura darat cenderung lebih besar dan memiliki bentuk yang menyerupai setengah bola atau kubah yang melengkung. Tempurung ini memberikan perlindungan ekstra dan ruang yang cukup untuk tubuh kura-kura darat. Bentuk melengkungnya juga memberikan keleluasaan gerak saat kura-kura darat bergerak di daratan.
Di sisi lain, bentuk tempurung kura-kura air lebih gepeng atau lebih rata, tidak begitu bulat seperti tempurung kura-kura darat. Bentuk tempurung yang lebih datar ini memberikan keuntungan saat kura-kura air berenang. Gaya hidrodinamis tempurung yang datar membuat kura-kura air lebih efisien saat bergerak di dalam air, memudahkan mereka untuk menavigasi perairan dengan lebih lancar.
Dengan memperhatikan bentuk tempurung, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi jenis kura-kura yang kita temui, sekaligus memahami adaptasi mereka terhadap lingkungan tempat mereka tinggal.
3. Bentuk Kaki Dan Kuku
Perbedaan antara kura-kura air dan kura-kura darat juga dapat dilihat dari bentuk kaki dan kuku mereka. Kaki kura-kura air cenderung lebih langsing dan panjang, dirancang untuk memberikan daya dorong yang optimal saat berenang di dalam air. Pada sela-sela jarinya, terdapat selaput yang memungkinkan kura-kura air dapat berenang dengan cepat dan efisien. Keberadaan selaput ini sangat penting, karena tanpanya, kura-kura air akan kesulitan bergerak di dalam air.
Di sisi lain, kura-kura darat memiliki kaki yang kuat, meskipun berukuran pendek. Kaki yang kokoh ini memungkinkan mereka untuk bergerak dengan baik di daratan. Pada bagian ujung kakinya, terdapat kuku-kuku kecil yang berguna untuk menggali tanah. Adaptasi ini memungkinkan kura-kura darat untuk mencari tempat bertelur atau membuat sarang dengan lebih efektif.
Melalui perbedaan bentuk kaki dan kuku ini, kita dapat memahami bagaimana setiap jenis kura-kura telah beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di lingkungan masing-masing.
4. Ukuran Lihat
Ukuran kura-kura dapat bervariasi tergantung pada umur mereka. Umumnya, kura-kura darat memiliki ukuran yang sangat besar, bahkan hingga mencapai ukuran yang memungkinkan manusia untuk naik atau duduk di atasnya. Kura-kura darat memiliki pertumbuhan yang cukup besar, dan bahkan bayi kura-kura darat pun cenderung memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan bayi kura-kura air.
Di sisi lain, kura-kura air tidak tumbuh sebesar kura-kura darat. Meskipun dapat tumbuh besar, kura-kura air umumnya memiliki ukuran yang lebih terbatas dibandingkan dengan kura-kura darat. Meskipun begitu, ukuran kura-kura air masih bisa mencapai dimensi yang cukup mengesankan, terutama pada beberapa spesies tertentu.
Penting untuk diingat bahwa ukuran kura-kura juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti jenis spesiesnya, kondisi lingkungan, dan perawatan yang diberikan. Dengan memahami bahwa ukuran kura-kura berkaitan dengan umur dan spesiesnya, kita dapat memberikan perawatan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan kura-kura tersebut.
5. Lapisan Karapas
Karapas, sebagai cangkang keras yang melindungi organ dalam tubuh kura-kura, memiliki perbedaan yang dapat diperhatikan antara kura-kura air dan kura-kura darat. Karapas ini adalah penutup pada slefalothoraks yang terbuat dari zat tanduk atau kitin yang tebal.
Untuk memahami perbedaannya secara detail, mari rasakan karapasnya yang berada di bawah tubuh kura-kura air dan kura-kura darat. Pada sentuhan, kita dapat mengetahui bahwa kura-kura air dan kura-kura darat memiliki jenis karapas yang berbeda.
Kura-kura darat memiliki karapas yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan pertama terdiri dari sisik keras, memberikan lapisan perlindungan ekstra. Sedangkan pada lapisan kedua atau lapisan dalamnya, terdapat kumpulan tulang dengan tingkat kekerasan yang hampir sama. Struktur ini memberikan perlindungan yang kokoh untuk tubuh kura-kura darat.
Di sisi lain, kura-kura air memiliki karapas yang lebih sederhana. Mereka hanya memiliki satu lapisan karapas tanpa adanya sisik keras. Karapas ini hanya terdiri dari kulit yang menutupi pertulangan lunak dengan posisi yang bertumpuk. Meskipun kurang kompleks dibandingkan kura-kura darat, karapas kura-kura air tetap memberikan perlindungan yang memadai sesuai dengan kebutuhan hidup mereka di lingkungan air.