Bukan Hanya di Semarang, Inilah Kota Tua di Jawa Tengah
Pentingnya menjaga peninggalan sejarah dari masa lalu terlihat jelas di Indonesia. Di banyak tempat, kota tua menjadi tujuan wisata yang menarik, termasuk di Jawa Tengah (Jateng). Kota tua di Jawa Tengah menjadi saksi bisu perkembangan sejarah Indonesia. Keberadaan peninggalan bersejarah ini menjadikan kota tua sebagai destinasi wisata yang menarik, bukan hanya di Semarang, tetapi juga di beberapa tempat lainnya di Jawa Tengah. Di bawah ini, kita akan mengulas beberapa kota tua yang memiliki daya tarik sejarah di provinsi ini.
1. Semarang
Kota Semarang, yang terletak di Jawa Tengah (Jateng), membanggakan kawasan kota tua yang kaya akan gedung bersejarah. Disebut sebagai Kota Lama atau Little Amsterdam karena tata letaknya yang mirip dengan ibu kota Belanda, wilayah ini menjadi salah satu destinasi wisata utama di Semarang. Bangunan-bangunan di Kota Lama memikat dengan gaya arsitektur Eropa klasik yang membawa kita kembali ke era kolonial.
Sebagai pusat perdagangan dan militer pada abad ke-18 ketika Belanda menguasai Indonesia, Semarang tetap mempertahankan jejak sejarahnya hingga hari ini. Sisa-sisa bangunan peninggalan masa lalu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menggali cerita di balik dinding-dinding bersejarah. Beberapa destinasi wisata terkenal di Kota Lama Semarang termasuk Lawang Sewu dan Gereja Blenduk, yang masing-masing menyimpan kisah menarik dan arsitektur yang memukau. Dengan menjelajahi Kota Lama Semarang, pengunjung dapat merasakan nuansa sejarah yang kental dan keindahan arsitektur zaman kolonial yang masih bersinar hingga saat ini.
2. Salatiga
Salatiga, yang strategis terletak di antara Semarang dan Solo, menawarkan pesona tersendiri sebagai kota tua yang menyimpan sejarah Belanda. Keunikan ini tak lepas dari lokasinya yang dekat dengan Gunung Merbabu, memberikan Salatiga suhu udara yang teduh dan sejuk. Dahulu, kota ini menjadi pilihan wisata favorit orang Belanda, terutama karena panorama Gunung Merbabu dan iklimnya yang nyaman.
Melalui perjalanan di sepanjang Jalan Diponegoro, Jalan Sudirman, dan Jalan Hasanuddin, kita dapat menyaksikan keberadaan banyak bangunan tua yang menjadi peninggalan bersejarah Belanda. Beberapa destinasi menarik di antaranya adalah Gereja GPIB Tamansari dan Hotel Pension Van Blommestein, yang masih kokoh berdiri hingga kini. Keberadaan beragam bangunan tua ini menjadikan Salatiga sebagai salah satu kota tua di Jawa Tengah yang patut dikunjungi, menawarkan pengalaman unik bagi para pelancong yang ingin mengenal lebih dekat pesona sejarah kolonial Belanda di Indonesia.
3. Rembang
Lasem, sebuah kota tua yang terletak di salah satu kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kini menjadi destinasi wisata yang memikat. Sejak awal abad ke-20, Lasem telah dikenal sebagai kota batik, kota santri, dan Tiongkok kecil, menawarkan pesona kaya budaya dan sejarah.
Kota tua Lasem, yang dibelah oleh Jalan Raya Pos yang dibangun pada masa Daendels, merupakan tempat yang menyimpan lapisan kebudayaan yang beragam, mulai dari prasejarah, Hindu-Budha, Majapahit, China, Islam, hingga Eropa. Di sini, kita dapat menemukan banyak artefak bersejarah, termasuk patung kuno dan kelenteng yang tetap terawat dengan baik. Salah satu kelenteng yang terkenal di kawasan tempat wisata Kota Tua Lasem adalah Kelenteng Cu An Kiong. Kelenteng yang berusia ratusan tahun ini, juga menjadi saksi bisu sejarah dan bahkan menjadi lokasi syuting film Ca-bau-kan. Terletak di depan Sungai Lasem, kelenteng ini menawarkan pengalaman wisata yang unik.
Tak hanya kelenteng, Rumah Lawang Ombo juga menjadi daya tarik lain di Lasem. Rumah ini, yang konon telah berdiri sejak abad ke-18, dulunya dimiliki oleh dua imigran asal Tiongkok, Tong Kay dan Tong Day. Keduanya terkenal karena rutin mendatangkan opium dari China ke Lasem. Masing-masing tempat ini membawa pengunjungnya pada perjalanan yang mengesankan melintasi waktu dan sejarah yang kaya, memperkaya pengalaman wisata di kota tua Lasem.
4. Solo
Kota Solo, atau Surakarta, menjadi saksi bisu perjalanan waktu dengan menyimpan banyak peninggalan bersejarah yang beragam, mulai dari masa pemerintahan kerajaan Jawa Kuno hingga era kolonial Belanda yang memberikan dampak signifikan hingga kini. Kota ini adalah paduan harmonis antara masa lalu dan sekarang, yang terpancar dalam berbagai peninggalan budaya yang masih dapat dinikmati oleh generasi masa kini.
Salah satu bukti nyata kehadiran Belanda di masa lalu adalah Loji Gandrung dan Omah Lowo, dua bangunan bersejarah yang tetap berdiri megah di tengah kota Solo. Kedua bangunan ini menggambarkan kemegahan arsitektur Belanda pada masanya dan menjadi destinasi menarik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi jejak sejarah kolonial di Indonesia.
Jalan Slamet Riyadi di Solo juga menyajikan deretan bangunan berarsitektur Belanda kuno yang memikat. Dengan menjelajahi sepanjang jalan ini, pengunjung dapat menyaksikan keelokan dan keanggunan bangunan-bangunan bersejarah tersebut. Dari keseluruhan peninggalan Belanda ini, Solo memberikan nuansa unik dan mendalam bagi siapa pun yang ingin merasakan sentuhan sejarah yang hidup dan berkesan.
Dengan keberagaman destinasi kota tua yang dimiliki, Jawa Tengah menjadi magnet bagi para penggemar sejarah dan wisatawan yang ingin merasakan pesona masa lalu yang masih terasa hingga saat ini. Setiap kota tua di wilayah ini memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri, memberikan pengalaman yang memikat bagi siapa pun yang ingin menyelami keindahan dan keunikan sejarah setiap sudutnya. Jawa Tengah bukan hanya sekadar gudangnya peninggalan sejarah, tetapi juga merangkul masa kini dengan harmoni, menciptakan paduan yang mengagumkan antara tradisi dan modernitas.