Fakta Menarik dari Planet Jupiter si Pemilik Gas Raksasa Dalam Tata Surya!
Planet Jupiter merupakan salah satu planet terbesar di Tata Surya dan memiliki banyak fakta menarik yang menarik perhatian para peneliti dan pengamat bintang. Bahkan, planet ini menjadi sasaran penelitian para ilmuwan selama berabad-abad dan masih menyimpan banyak misteri yang menarik minat banyak orang.
Selain keunikan fisiknya, Jupiter juga memiliki arti penting dalam pemahaman kita tentang Tata Surya dan alam semesta yang lebih luas. Planet ini memiliki peran penting dalam menjaga Tata Surya dari serangan benda-benda angkasa yang berpotensi membahayakan Bumi. Selain itu, penelitian tentang Jupiter juga dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana Tata Surya terbentuk dan berevolusi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang planet Jupiter. Simak sampai habis ya!
1. Bintik Merah Besar
Ciri khas dan yang paling dikenal dari Jupiter selanjutnya adalah planet ini memiliki sebuah bintik merah besar. Faktanya, bintik merah tersebut adalah pusaran gas atau badai raksasa bertekanan tinggi yang telah berada selama lebih dari 300 tahun. Jadi, bisa dikatakan Jupiter merupakan Dewa langit berbalut jutaan badai di dalamnya.
Pasalnya, badai dalam planet ini berukuran sangat besar yakni sekitar 3 1/2 kali diameter Bumi. Hal ini yang membuat Jupiter sangat berangin, bahkan angin di Jupiter berkisar dari 192 mph hingga 400 mph. Namun, pada akhir abad ke-19, titik tersebut telah menyusut, dan sejak tahun 2012, titik yang dulunya berbentuk oval menjadi lebih melingkar dan menyusut. Akhirnya kini ukuran dari bintik merah tersebut sekitar 16.350 km (10.159 mil).
2. Rotasi dan Revolusi
Berbeda dengan Bumi yang berputar setiap 24 jam, Jupiter memiliki waktu rotasi yang pendek. Selama satu harinya, Jupiter berputar sekali setiap 10 jam (hari Jovian). Periode rotasi Jupiter pertama kali disimpulkan dari pengamatan berbasis Bumi pada panjang gelombang radio dan dikonfirmasi oleh pengukuran pesawat ruang angkasa langsung. Namun, meski hari berlalu cepat di Jupiter, planet ini membutuhkan waktu sekitar 12 tahun Bumi untuk menyelesaikan satu orbit Matahari (tahun Jovian).
Selain itu, Dilansir dari NASA, Jupiter tercatat memiliki 79 satelit, yang mana 53 satelit sudah dikonfirmasi dan 26 satelit lainnya masih dipelajari hingga saat ini. Jika manusia bisa berdiri di permukaan Jupiter, maka mereka dapat melihat puluhan bulan yang berada dilangit. Ini karena jumlah satelit yang dimilikinya sangat banyak. Hal tersebut akan sama seperti saat manusia berada di bumi, di mana mereka dapat melihat satu bulan di malam hari karena bumi hanya memiliki satu satelit.
3. Jupiter Juga Memiliki Cincin
Mengutip IFL Science, Planet Jupiter diketahui memiliki cincin. Meskipun cincin yang dimiliki tak seperti milik Saturnus. Karena diketahui cincin yang dimiliki Jupiter sangatlah tipis. Bahkan, cincin kedua planet itu pun terbuat dari partikel debu, yang bukan merupakan reflektor cahaya yang baik. Alhasil, penampakannya menjadi lebih sulit dilihat.
Melansir dari Science Daily, para ahli dari University of California Riverside (UCR) menemukan alasan di balik hal tersebut. Terungkap, satelit Jupiter yang berjumlah empat buah adalah penyebabnya. Astro Fisikawan UCR, Stephen Kane mengatakan, satelit (bulan) Jupiter yang berukuran besar akan menghancurkan cincin yang mungkin terbentuk mengelilingi Jupiter.
Nah, diketahui bahwa planet ini memiliki tiga cincin tipis yang sulit dilihat. Pesawat ruang angkasa Voyager 1 NASA telah berhasil menemukan cincin itu pada tahun 1979. Di mana tiga bagian tersebut yaitu bagian paling dalam disebut dengan halo. Bagian tengah cincin adalah bagian yang paling terang. Bagian cincin paling luar disebut gossamer ring. Cincin ini terbentang hingga 225.000 kilometer dari planet dan memiliki ketebalan 2.000-12.500 kilometer. Bagi para astronot sendiri, keberadaan cincin planet terlepas dari keindahannya, membantu mereka memahami sejarah planet tersebut. Pasalnya, cincin-cincin itu menawarkan bukti dari tabrakan dengan bulan atau komet yang mungkin terjadi di masa lalu.
4. Memiliki Aurora yang Indah
Rupanya aurora tidak hanya terlihat di Bumi saja, lho. Karena di Jupiter kamu juga bisa melihat aurora. Bahkan, pemandangan aurora di Jupiter 1.000 kali lebih terang daripada aurora yang ada di Bumi. Aurora di Jupiter terbentuk dari letusan gunung berapi di Io yang merupakan salah satu satelit alami Jupiter. Letusan tersebut mengeluarkan partikel listrik yang dialirkan ke kedua kutub Jupiter sehingga tampak gelombang ultraviolet yang terlihat seperti aurora.
5. Atmosfer Tertinggi
Jupiter memiliki atmosfer paling luas di dalam Tata Surya. Tinggi atau ketebalan atmosfer Jupiter mencapai 5.000 kilometer. Coba deh bandingkan dengan atmosfer Bumi yang memiliki ketinggian hanya 560 kilometer. Berbeda sekali bukan?
Nah, diketahui bahwa Jupiter memiliki tiga lapisan awan yang membentang sekitar 44 mil (71 kilometer). Lapisan atas diduga terbuat dari es amonia, sedangkan lapisan tengah kemungkinan terbuat dari kristal amonium hidrosulfida, dan lapisan terdalam terbuat dari es air dan uap. Warna-warna cerah yang biasa kamu lihat dari potret Juno merupakan gumpalan gas sulfur dan fosfor yang naik dari inti planet. Rotasi cepat Jupiter yakni berputar sekali setiap 10 jam, sehingga menciptakan aliran jet yang kuat.
Tanpa adanya permukaan yang bersifat padat, garis-garis dan pusaran angin di Jupiter bisa bertahan selama bertahun-tahun. Badai di Jupiter terbentuk oleh lebih dari selusin angin kencang, kekuatan hembusannya bisa mencapai hingga 335 mil per jam (539 kilometer per jam) di garis khatulistiwa Jupiter.
6. Wahana Penjelajah Jupiter
Seperti diketahui, sejak 1973, sudah banyak pesawat antariksa yang menjelajah Jupiter, lho. Wahana antariksa yang mengawali penjelajahan Jupiter adalah Pioneer 10 dan Pioneer 11. Pesawat tak berawak ini terbang mendekati Jupiter dan berhasil mengambil gambar Jupiter, mengukur radiasi, diameter, dan lainnya.
Beberapa tahun kemudian, pesawat Voyager 1 dan Voyager 2 juga melintas mendekati Jupiter dan berhasil menyelidiki empat satelit besar Jupiter, cincin es Jupiter, bintik merah, petir di atmosfer Jupiter, dan lainnya.
Selain itu, pesawat Ulysses yang hendak menuju ke arah Matahari juga melintas di dekat Jupiter untuk mengirim laporan ilmiah. Kemudian pesawat Cassini yang hendak menuju Saturnus juga mengirim hasil pengamatannya ke Bumi. Setelah itu pesawat New Horizons yang sedang menuju Pluto mendekati Jupiter. Pada tahun 1995 wahana Galileo mulai mengorbit Jupiter untuk penelitian selama tujuh tahun.
Pada Agustus 2011, lembaga antariksa Amerika Serikat meluncurkan wahana Juno menuju Jupiter. Setelah menjelajah antariksa selama lima tahun, pada 4 Juli 2016, Juno akhirnya sampai di sekitar orbit Jupiter.
7. Gas Raksasa dalam Tata Surya
Dalam komposisinya, Jupiter sangat mirip dengan matahari. Seperti diketahui, Planet ini terutama terdiri dari gas helium dan hidrogen. Jupiter adalah planet raksasa yang besarnya 11 kali Bumi. Namun keadaan Jupiter sangat berbeda dengan Bumi. Jika Bumi merupakan planet padat berbatu, maka Jupiter merupakan gumpalan gas raksasa. Gas yang terkandung di dalamnya, antara lain, metana, hydrogen, ammonia, karbon, neon, sulfur, dan lainnya.
Planet Jupiter tidak memiliki permukaan yang padat dan berbatu. Gas hidrogen di dalam Jupiter dikompresi menjadi cairan logam yang menghantarkan listrik. Secara kimiawi, Jupiter adalah 90 persen hidrogen dan 10 persen helium. Meskipun merupakan planet gas raksasa, bagian dalam Jupiter diduga memiliki inti yang padat.
Mungkinkah Ada Kehidupan di Sana?
Hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang menunjukkan keberadaan kehidupan di planet Jupiter. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi lingkungan yang sangat ekstrem dan tidak memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal, serta belum ditemukannya tanda-tanda keberadaan air cair di planet tersebut. Selain itu, Jupiter juga terletak di luar wilayah yang disebut sebagai “sabuk emas” di Tata Surya, di mana planet-planet yang lebih mungkin memiliki kondisi yang mendukung kehidupan.
Namun, para ilmuwan terus melakukan penelitian dan penjelajahan untuk mencari tanda-tanda kehidupan di planet Jupiter dan planet lain di Tata Surya. Beberapa penelitian terbaru bahkan menunjukkan kemungkinan adanya kehidupan mikroba di bawah permukaan satelit Europa yang mengelilingi Jupiter. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut dan teknologi yang lebih canggih untuk memastikan keberadaan kehidupan di planet Jupiter.
Semoga saja penjelasan tentang beberapa fakta di atas dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang planet ini ya. Selain itu, dengan memahami lebih banyak tentang planet Jupiter, kita dapat menghargai kompleksitas dan keunikan alam semesta yang kita tinggali. Lantas bagaimana menurutmu terkait fakta menarik dari Jupiter ini?