Sejarah dan Asal Usul Nama Benua di Dunia
Menurut KBBI, Benua merupakan bagian bumi berupa tanah atau daratan yang sangat luas, sehingga mengakibatkan bagian tengah benua tidak terpengaruh pada angin laut. Secara umum, Benua merupakan daratan luas serta dikelilingi lautan dan letaknya berada di bumi. Di mana setiap benua tersebut memiliki beberapa negara di dalamnya.
Berbicara tentang benua di dunia, tentu sudah banyak yang tahu tentang nama-nama benua yang ada di dunia. Benua sendiri ada banyak, baik benua di era purba, maupun benua di era modern. Setiap benua memiliki nama dan asal usul mengapa diberikan nama demikian. Tapi, tahukah kalian, asal mula dari nama benua tersebut?
Jika kalian penasaran dengan asal usul nama benua, maka pada kesempatan kali ini kami sudah rangkumkan asal-usul semua nama-nama benua yang ada untuk kalian semua. Berikut sejarah dan asal usul nama benua di dunia yang wajib kalian ketahui:
1. Benua Pangea
Pangea atau Pangaea merupakan superbenua yang ada selama era akhir Paleozoikum dan awal Mesozoikum. Benua ini terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu dan mulai retak sekitar 200 juta tahun yang lalu, sebelum komponen benua dipisahkan menjadi konfigurasi mereka saat ini.
Berbeda dengan saat ini dan sebaran massa benua nya, sebagian besar Pangea berada di belahan bumi selatan dan dikelilingi oleh superlautan, Panthalassa. Secara diketahui, nama Pangea berasal dari Yunani Kuno, (πᾶν) pan “seluruh” dan Gaia (Γαῖα) yang berarti “bumi”. Jadi, arti pangaea adalah seluruh bumi.
Nama itu diciptakan pada simposium 1927 yang dibahas oleh Alfred Wegener tentang teori pergeseran benua. Dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans 1915, ia menduga bahwa semua benua pada satu waktu pernah membentuk super benua tunggal yang ia sebut “Urkontinent“, sebelum kemudian pecah dan hanyut ke lokasi mereka saat ini.
2. Laurasia
Nama Laurasia berasal dari penggabungan nama antara Laurentia (sebuah kraton di Amerika Utara) dan Eurasia. Laurasia mencangkup sebagian besar daratan Belahan bumi utara. Laurasia adalah superbenua hipotesis yang terpisah dari Pangea pada masa akhir Mesozoikum sekitar 200 juta tahun yang lalu. Laurasia merupakan daratan di belahan utara bumi yang terdiri dari Eurasia (benua Asia dan Eropa) dan Amerika Utara.
Meskipun Laurasia merupakan fenomena Mesozoikum, saat ini diyakini bahwa benua yang sama yang membentuk Laurasia belakangan juga ada sebagai superbenua koheren setelah pecahnya Rodinia sekitar 1 miliar tahun yang lalu. Untuk menghindari kebingungan dengan benua Mesozoikum, ini disebut sebagai Proto-Laurasia.
Alexander Du Toit adalah seorang ahli geologi asal Afrika Selatan yang pertama kali mengusulkan keberadaan benua Laurasia. Di mana, ia berteori bahwa ada dua daratan besar, yaitu Laurasia di utara dan Gondwana di selatan di dalam bukunya yang berjudul Our Wandering Continents (1938).
3. Gondwana
Gondwana adalah benua kedua setelah Laurasia di dalam teori. Nama lain dari benua ini adalah Gondwanaland yang merupakan benua super kuno. Gondwana ini merupakan superbenua yang pernah ada selama era Neoproterozoikum (sekitar 550 juta tahun yang lalu) hingga periode Jurasik (sekitar 180 juta tahun lalu). Benua ini terbentuk karena terjadi tabrakan dari beberapa kraton.
Keberadaan Gondwana pertama kali dihipotesiskan pada pertengahan 1800-an oleh Eduard Suess. Menurut perkiraan, Gondwana merupakan benua yang menghubungkan Amerika Selatan saat ini, Afrika, Madagaskar, India, Australia, Antartika, dan Arab.
Perkembangan Gondwana pada teori Laurasia Gondwana terjadi pada masa precambrian akhir, sekitar 600 juta tahun lalu. Tahap pertama pemisahan Gondwana adalah pada periode jurassic awal. Saat itu ketika dinosaurus mulai hadir, tepatnya sekitar 180 juta tahun lalu.
4. Asia
Beberapa ahli sejarah mengatakan bahwa Benua Asia dikenal sebagai benua “Timur”. Di mana nama “Asia” berasal dari ahasa Fenisia/Suria/Yunani Kuno yang artinya timur. Hal ini bukan tanpa sebab, mengingat Benua Asia juga terletak di sebelah timur dari kerajaan Yunani.
Dulu nama ini dipakai untuk menyebut daratan di tepi timur Laut Aegea dan kemudian digunakan untuk menyebut wilayah Anatolia yang sekarang merupakan bagian dari Turki.
Selain itu, ada pendapat yang menyebutkan bahwa ‘Asia’ memiliki arti “Negeri Matahari”. Hal ini bisa jadi dikarenakan intensitas cahaya matahari di Asia tinggi. Dampaknya mayoritas negara di Asia mengalami musim kemarau dan musim panas.
Benua Asia memiliki julukan Benua Kuning. Julukan ini disebabkan terdapat masyarakat mayoritas yaitu ras mongoloid yang mempunyai kulit kuning. Julukan itu dahulu digunakan masyarakat Eropa untuk menunjuk Benua Asia. Benua Asia terbagi menjadi beberapa wilayah yang meliputi, Asia Tengah, Asia Timur, Asia Barat, Asia Tenggara, dan Asia Selatan.
5. Afrika
Benua yang sering disebut sebagai benua “ibu” ini ternyata memiliki beberapa teori tentang asal muasal nama benua Afrika. Teori pertama berasal dari saat Romawi menaklukan Kartago (berlokasi di Tunisia sekarang) dalam Perang Punik ke-3. Daerah taklukan tersebut dinamai Africa, yang diambil dari nama suku asli daerah tersebut, yaitu Afri, sehingga secara literal berarti Tanah Orang Afri.
Ada juga yang berpendapat bahwa asal nama Afrika berasal dari Bahasa Phoenicia yaitu “afar” yang diartikan sebagai “debu” dan “ica” diartikan “negeri”. Sehingga Afrika berarti negeri debu. Hal itu bisa jadi dikarenakan wilayah Afrika utara memiliki iklim gurun sehingga banyak debu bertebangan.
Selain itu, benua Afrika mempunyai julukan, lho. Julukan untuk Benua Afrika adalah Benua Hitam. Julukan ini awalnya digunakan masyarakat Perancis yang dahulu banyak menjajah wilayah Benua Afrika. Masyarakat Perancis menggunakan sebutan Benua Hitam disebabkan suku asli benua ini mempunyai kulit yang berwarna hitam. Negro adalah bahasa Spanyol yang artinya hitam.
6. Eropa
Benua yang sering dijuluki sebagai benua “Biru” dan “Putih” ini rupanya memiliki asal usul nama yang tak kalah unik, lho. Nama Eropa berasal dari kata Europa, yaitu salah satu pasangan Zeus dalam mitologi Yunani. Ada pendapat nama Eropa memiliki asal kata bahasa Akkadia “erebu” yang artinya “terbenam” dan kata “ereb” dari bahasa Phoenicia yang artinya “malam, barat”.
Hal ini mungkin saja diartikan malam di eropa lebih lama, karena faktanya beberapa kota di negara Eropa mengalami malam lebih lama dari siang, misalnya saja Kuusamo di Finlandia, Tromso di Norwegia, dan Murmansk di Rusia. Dulu, nama Eropa juga tidak digunakan untuk menyebut seluruh Eropa, melainkan hanya sebagian wilayah kecil yang sekarang juga merupakan Turki.
Benua Biru adalah julukan untuk Benua Eropa. Alasan julukan ini ada dua. Pertama, masyarakat dari benua tersebut mayoritas mempunyai mata yang berwarna biru cerah. Kedua, terdapat kerajaan-kerajaan jaman dahulu yang mansyur sehingga adanya istiliah darah biru (bangsawan).
Namun demikian, pada awalnya, seperti halnya sebutan Asia untuk sejumput daerah kecil saja, nama Eropa juga ditujukan ke sebagian daerah di Turki yang disebut Thrace/Thrakia, bukan seluruh benua Eropa yang kita kenal sekarang.
7. Amerika
Nama benua America (Utara dan Selatan) diambil dari nama Amerigo Vespucci, yakni seorang pelaut (navigator) berkebangsaan Italia, yang menjelajahi benua baru ini pada tahun 1499 dan menuliskan hasil pengembaraannya dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1502 dan 1504.
Para ahli kartografi (ilmu membuat peta) berpendapat bahwa Amerigo adalah orang pertama yang mempercayai bahwa seluruh wilayah Amerika merupakan benua yang tidak terhubung dengan Asia. Di mana Vespucci sejak awal meyakini bahwa benua baru ini bukan bagian dari Asia, seperti anggapan banyak orang pada masa itu, termasuk Columbus.
Akhirnya nama beliau digunakan pada peta yang dibuat oleh Martin Waldseemuller. Wilayah ini kemudian disebut Amerika Utara dan Amerika Selatan. Benua Amerika dijuluki sebagai Benua Merah. Julukan ini ada karena benua tersebut terdapat suku asli yaitu suku Indian. Bagi orang kulit putih/masyarakat Eropa, suku Indian dikenal sebagai suku kulit merah meskipun kulit mereka tidak berwarna merah.
8. Australia
Sebutan Australia berasal dari Terra Australis Incognita yang artinya “Daratan Tak Dikenal di Selatan”. Keberadaan benua terkecil di dunia ini konon sudah diketahui sejak zaman Romawi kuno, tentunya tanpa bukti sahih/valid yang kuat, karena teknologi penjelajahan maritim saat itu masih belum canggih dan bisa menjangkau daerah yang jauh-jauh.
Nama Australia baru mulai ramai digunakan semenjak Matthew Flinders mempopulerkan nya pada 1804, hingga selanjutnya pada 1817 Gubernur Jenderal Inggris di Australia saat itu, Lachlan Macquaire mengeluarkan petisi untuk menamai koloni Inggris yang dipimpinnya. Petisi tersebut baru disetujui oleh Parlemen Inggris pada tahun 1824.
Sama seperti benua lainnya, Benua Australia juga memiliki julukan. Julukan untuk Benua Australia adalah Benua Hijau. Dengan adanya hutan-hutan di benua ini yang sebagian besar memiliki spesies yang selalu hijau seperti eukaliptus dan akasia meskipun berada di kawasan yang kurang subur. Menjadikan benua ini disebut Benua Hijau.
9. Antartika
Antartika juga berasal dari bahasa Yunani, “antarktike” yang artinya “lawan dari selatan”. Ini karena letak benua Antartika yang berada di Bumi paling selatan. Konon nama ini diberikan oleh ahli kartografi (ilmu membuat peta) John George Bartholomew.
Sebelumnya, nama ini juga pernah digunakan bangsa Prancis untuk menyebut wilayah kekuasaannya di Brasil. Benua Benua Antartika juga disebut sebagai abu-abu lantaran sebagian besar wilayahnya ditutupi oleh salju sepanjang tahun dan tidak ada vegetasi(tumbuhan) yang tumbuh di benua ini menyebabkan sebutan untuk benua ini adalah Benua Abu-abu.
Demikian, penjelasan mengenai sejarah dan asal usul nama benua di dunia. Bagaimana nih? Sekarang sudah tau asal mula nama benua di atas kan? Ternyata menarik juga ya, jika kita menelusuri asal usul nama benua di dunia ini, karena pengetahuan kita juga menjadi bertambah.