Fakta Menarik Ilmu Kimia Paling Menakjubkan yang Pernah Ada
Kimia merupakan kata yang tidak asing lagi di dalam telinga kita. Menurut pandangan masyarakat awam, kata kimia sering dihubung-hubungkan dengan yang namanya bom ataupun bahan peledak yang membahayakan. Namun, kimia sejatinya merupakan bagian dari IPA yang fokus pada pembahasan tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya.
Kimia sendiri dalam bidang ilmu pengetahuan menyandang gelar sebagai “The Central Science” yaitu bidang ilmu yang berperan penting dalam menghubungkan antara ilmu pengetahuan yang satu dengan yang lainnya. Diantara berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan kimia yaitu ilmu biologi, biokimia, kimia fisika, geologi, farmasi, ilmu lingkungan dan masih banyak lagi yang lainnya.
Namun untuk kali ini, mari kita kesampingkan masalah teori dan analitis kimia sejenak. Lupakan persamaan-persamaannya, atau diagram yang seharusnya dikerjakan. Karena ternyata ada beberapa fakta menakjubkan yang harus kita ketahui. Penasaran? Yuk langsung kita simak bersama. Berikut adalah fakta menakjubkan dari Ilmu Kimia:
1. Air akan Mengembang Ketika Membeku
Biasanya, ketika ada sesuatu yang dingin, suatu zat akan menyusut. Itu karena suhu menggambarkan getaran atom. Lebih banyak getaran, semakin banyak ruang yang dibutuhkan, maka ia akan mengembang. Meskipun kurang bergetar ketika membeku, es mempunyai volume yang lebih besar. Hal itu disebabkan bentuk aneh dari molekul air.
Jika kita pernah belajar ilmu kimia, bentuk molekul air tampak seperti huruf V, di mana atom oksigen berada di tengah dan dua atom hidrogen masing-masing pada sudut. Karena ikatan oksigen dan hidrogen dalam molekul air adalah struktur terbuka dengan banyak ruang.
Dengan begitu, ketika air membeku ia akan melepaskan energi karena banyak ikatan ekstra kuat yang dapat dibuat. Tapi itu mengambil lebih banyak tempat. Dan es mengembang ketika membeku. Fakta menarik lain yang layak disebutkan adalah bahwa air panas membeku lebih cepat daripada air dingin.
2. Gelas adalah Sebuah Cairan
Percayakah kalian jika kaca adalah sebuah cairan? Di mana kaca sebenarnya mengalir, namun sangat lambat. Coba deh kalian perhatikan jendela tua yang ada disekitarmu, bukankah kalian akan melihat bahwa bagian bawah panel terasa lebih tebal daripada bagian atasnya?
Lantas, mengapa bisa begitu ya? Nah, Rupanya hal ini terjadi karena kaca dibuat dari zat cair yang didinginkan dengan cepat. Karena pendinginan ini terjadi begitu cepat, ia tidak mengkristal. Sebaliknya, ikatan kimia dalam struktur molekul zat pada dasarnya mengencangkan, sebab mereka kekurangan energi termal untuk bergerak bebas.
Kimiawan juga berpendapat menyebut kaca dengan bentuk amorf solid, keadaan antara dua bentuk materi tersebut yaitu cair dan padat. Ada juga hal yang disebut kaca logam merupakan kelompok bahan yang tiga kali lebih kuat dari titanium dan memiliki modulus elastisitas yang kuat, dan beratnya sangat ringan.
3. Air Terasa Lebih Dingin dari Udara, Meski pada Suhu yang Sama
Pernahkah terlintas pertanyaan di benak kalian, tentang kenapa air lebih dingin di saat suhu sedang panas-panasnya? Lantas mengapa hal demikian bisa terjadi? Oke, mari kita bahas deh.
Walaupun sama-sama berada di suhu ruangan. Tubuh kita kehilangan panas 25 kali lebih cepat di air daripada di udara dalam suhu yang sama. Oleh sebab itu, mengapa orang yang basah kuyup rentan terserang hipotermia. Hal ini dikarenakan kerapatan zat atau yang dalam fisika kita kenal dengan nama densitas.
Densitas yang tinggi menjadikan suatu zat memiliki kalor jenis yang juga tinggi. Kalor jenis didefinisikan sebagai banyaknya panas yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk menaikan suhunya sebesar 1 derajat Celcius. Zat yang memiliki kalor jenis tinggi amat baik dalam menjaga panas atau menjaga dingin karena suhunya tidak mudah berubah. Itulah mengapa sup bisa tetap panas dalam waktu yang lama dan lautan juga lebih dingin dibanding dengan daratan.
Oleh sebab itu, meski suhunya sama persis dengan udara, air akan selalu terasa lebih dingin. Ini karena air jauh lebih baik dalam menghantarkan panas daripada udara, yang sebenarnya merupakan isolator termal. Sementara, udara jauh lebih padat daripada air, yang berarti atom-atom di dalamnya terpisah lebih jauh. Akibatnya, energi panas tidak dapat melewatinya dengan mudah.
4. Airbag Mobil Mengandung Senyawa Beracun
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa airbag wajib ada di mobil dan dirancang sebagai perangkat keselamatan tambahan selain sabuk pengaman. Airbag mengembang bukan akibat dari beberapa sumber gas terkompresi melainkan dari produk reaksi kimia. Bahan kimia utama dalam reaksi tersebut yaitu natrium azida, atau NaN3.
Tahukah kalian, jika Natrium azida merupakan suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia NaN3. Senyawa ini adalah zat ionik, sangat mudah larut air, dan sangat beracun. Garam tak berwarna ini nyatanya dapat menjadi komponen pembentuk gas non-toksik yang digunakan pada sistem airbag mobil.
Dalam keadaan normal, molekul ini cukup stabil. Namun, jika dipanaskan, maka senyawa ini akan terdekomposisi. Persamaan kimia yang terjadi 2NaN3 -> 2Na + 3N2 menjelaskan dengan tepat bagaimana NaN3 terurai.
Salah satu bahan kimia yang dihasilkan adalah natrium azida yang terurai menjadi natrium (Na). Natrium adalah logam yang sangat reaktif yang akan bereaksi cepat dengan air untuk membentuk natrium hidroksida. Akibatnya, akan sangat berbahaya jika masuk ke mata, hidung atau mulut Anda.
5. Sambaran Petir akan Menghasilkan Ozon
Seperti diketahui, Ozon merupakan molekul anorganik radikal yang terdiri dari tiga atom oksigen yang bersifat oksidator kuat. Secara alamiah, ozon dihasilkan dari molekul dioksigen pada atmosfer bumi yang berinteraksi dengan sinar ultraviolet atau aktivitas elektrik pada atmosfer.
Sedangkan, Petir adalah suatu peristiwa yang sering terjadi di Bumi, berupa kilatan listrik yang terlihat sangat terang dilangit dan disusul oleh suara gemuruh bernama Guntur. Nah, kabarnya sambaran petir yang terjadi di bumi akan menghasilkan ozon loh. Kira-kira mengapa bisa demikian ya? Apakah karena ini kita mendapatkan sensasi bau “khas” setelah badai petir?
Ya, benar sekali. Rupanya bau tersebut adalah bau dari ozon, yang sebelumnya sudah di sebutkan di atas. Saat petir menyambar, panasnya memisahkan molekul-molekul oksigen dan juga nitrogen di atmosfer. Sebagian berubah menjadi nitrogen oksida, dan sebagiannya lagi membentuk zat bernama O3 atau yang kita kenal sebagai ozon. Jadi, setiap terjadi petir saat itu juga ozon dibentuk di atmosfer.
Nah, demikian adalah beberapa fakta menarik ilmu kimia paling menakjubkan yang pernah ada. Fakta manakah yang paling menarik perhatian kamu?